0
Bukan Kebetulan
Posted by Jari Keriting
on
Sabtu, Juli 21, 2012
in
Cuapcuap
1 Ramadhan 1433 H.
Tarawih awal Ramadhan, semua pasti bisa membayangkannya. Penuh, padat-merapat. Maka, jangan pernah berpikir untuk datang pas Adzan Isya' berkumandang ya. Kecuali jika sudah pesan tempat sama teman atau kerabat yang lainnya (kebiasaanku di kampung, biasanya suka titip sajadahnya duluan... ^_^). Tak berbeda dengan Mushalah di dekat tempat aku tinggal sekarang. Tapi, Alhamdulillah aku dan teman kontrakanku sudah mendapat shaf. Namun tidak dengan gadis bermukena merah bata itu, ia berdiri bingung. Aku dan temanku segera menggeser duduk, agar ia bisa ikut berjama'ah. Meski hasilnya jadi benar-benar merapat-sangat, tentu kami tak merasa berat.
Setelah gadis itu nyaman dengan duduknya, maka perkenalanpun tak terelakan. Temanku yang super supel itu membuka pembicaraan. Dari sana aku baru tahu bahwa gadis itu adalah tetangga kontrakanku yang baru. Kamarnya tepat disebelah kanan kamarku. (Cerita tentang sosialisasi di kontrakan, Insya Allah akan kuceritakan lain waktu ya... ).
Perkenalan, pasti tak akan sah tanpa menyebutkan nama.
"Oya Mbak, saya Erna, kalau boleh tahu Mbak namanya siapa ya?" ucap temenku sambil mengulurkan tangannya.
"Yuni." gadis itu membalas uluran tangan Erna. Tapi aku dan Erna malah cekikikan berdua, senyum-senyum gajebo... hehhe.. Jelas Mbak Yuni itu pasti aneh melihat tingkah kami.
"Hehe, namanya sama Mbak, sama Mbak ini." Erna melirik padaku, aku hanya nyengir kuda...
"Ternyata nama kita pasaran ya... heheh" Mbak Yuni cekikian, menyusul kami. Aku mengamini, karena aku sudah sering menemui hal ini bahkan mengalami kekeliruan karena kesamaan sebuah nama. Namun yang membuat kami jadi cekikikan berjama'ah adalah perkataan Mbak Yuni selanjutnya.
"Eh, Mbak Erna, nama saudaraku juga Erna lha, itu yang ngontrak bareng aku sekarang." ucap Mbak Yuni beriring senyum. Waaaaaah benar-benar pas samanya. Sama-sama bernama Erna-Yuni dan sama-sama ngontrak bareng. Jadilah dua kamar yang berdampingan itu berpenghuni Erna-Yuni.
Pertanyaannya : Apakah ini sebuah kebetulan?
Dulu.. dulu sekali, aku masih percaya dengan kata 'kebetulan' ini. Setiap sesuatu yang tak biasa terjadi padaku atau sessuatu yang tidak direncanakan, aku akan menyebutnya kebetulan. Mungkin Anda juga sering mendengar dan menemui kalimat ini 'Kebetulan saya lewat sini. Kebetulan lagi ada rezeki lebih. Kebetulan Mama lagi enggak ada di rumah. Kebetulan lagi discount.' Atau kebetulan-kebetulan lainnya.
Sampai pada saat seorang teman menanyakan padaku, masih percaya dengan sebuah kebetulan? Maka, otak kecilku ini mulai berpikir keras, mulai sadar dengan kekeliruannya, mulai kembali meresapi hakikat sebuah ketetapan. Hey... di dunia ini tidak ada yang kebetulan, semua sudah ada yang menetapkan baik itu hal yang besar maupun sesuatu yang kecil. Baik hal baik ataupun hal buruk. Dan Yang Maha Menentukan tak akan pernah salah memilih setiap ketetapan untuk makhluk-Nya.
Dan untuk peristiwa di atas. Jawabanku adalah bukan kebetulan. Allah telah menetapkan kami berjodoh. Dua Erna dan Dua Yuni hidup bertetangga di rantau. Dengan daerah asal yang berbeda dan latar belakang keluarga yang berbeda pula. Dan untuk peristiwa-peristiwa lainnya, Aku akan terus berkata, "Tak ada yang kebetulan karena semua sudah ada Yang Menetapkan."
Salam ukhuwah dan Salam keriting
Jari Keriting
.
Tarawih awal Ramadhan, semua pasti bisa membayangkannya. Penuh, padat-merapat. Maka, jangan pernah berpikir untuk datang pas Adzan Isya' berkumandang ya. Kecuali jika sudah pesan tempat sama teman atau kerabat yang lainnya (kebiasaanku di kampung, biasanya suka titip sajadahnya duluan... ^_^). Tak berbeda dengan Mushalah di dekat tempat aku tinggal sekarang. Tapi, Alhamdulillah aku dan teman kontrakanku sudah mendapat shaf. Namun tidak dengan gadis bermukena merah bata itu, ia berdiri bingung. Aku dan temanku segera menggeser duduk, agar ia bisa ikut berjama'ah. Meski hasilnya jadi benar-benar merapat-sangat, tentu kami tak merasa berat.
Setelah gadis itu nyaman dengan duduknya, maka perkenalanpun tak terelakan. Temanku yang super supel itu membuka pembicaraan. Dari sana aku baru tahu bahwa gadis itu adalah tetangga kontrakanku yang baru. Kamarnya tepat disebelah kanan kamarku. (Cerita tentang sosialisasi di kontrakan, Insya Allah akan kuceritakan lain waktu ya... ).
Perkenalan, pasti tak akan sah tanpa menyebutkan nama.
"Oya Mbak, saya Erna, kalau boleh tahu Mbak namanya siapa ya?" ucap temenku sambil mengulurkan tangannya.
"Yuni." gadis itu membalas uluran tangan Erna. Tapi aku dan Erna malah cekikikan berdua, senyum-senyum gajebo... hehhe.. Jelas Mbak Yuni itu pasti aneh melihat tingkah kami.
"Hehe, namanya sama Mbak, sama Mbak ini." Erna melirik padaku, aku hanya nyengir kuda...
"Ternyata nama kita pasaran ya... heheh" Mbak Yuni cekikian, menyusul kami. Aku mengamini, karena aku sudah sering menemui hal ini bahkan mengalami kekeliruan karena kesamaan sebuah nama. Namun yang membuat kami jadi cekikikan berjama'ah adalah perkataan Mbak Yuni selanjutnya.
"Eh, Mbak Erna, nama saudaraku juga Erna lha, itu yang ngontrak bareng aku sekarang." ucap Mbak Yuni beriring senyum. Waaaaaah benar-benar pas samanya. Sama-sama bernama Erna-Yuni dan sama-sama ngontrak bareng. Jadilah dua kamar yang berdampingan itu berpenghuni Erna-Yuni.
Pertanyaannya : Apakah ini sebuah kebetulan?
Dulu.. dulu sekali, aku masih percaya dengan kata 'kebetulan' ini. Setiap sesuatu yang tak biasa terjadi padaku atau sessuatu yang tidak direncanakan, aku akan menyebutnya kebetulan. Mungkin Anda juga sering mendengar dan menemui kalimat ini 'Kebetulan saya lewat sini. Kebetulan lagi ada rezeki lebih. Kebetulan Mama lagi enggak ada di rumah. Kebetulan lagi discount.' Atau kebetulan-kebetulan lainnya.
Sampai pada saat seorang teman menanyakan padaku, masih percaya dengan sebuah kebetulan? Maka, otak kecilku ini mulai berpikir keras, mulai sadar dengan kekeliruannya, mulai kembali meresapi hakikat sebuah ketetapan. Hey... di dunia ini tidak ada yang kebetulan, semua sudah ada yang menetapkan baik itu hal yang besar maupun sesuatu yang kecil. Baik hal baik ataupun hal buruk. Dan Yang Maha Menentukan tak akan pernah salah memilih setiap ketetapan untuk makhluk-Nya.
Dan untuk peristiwa di atas. Jawabanku adalah bukan kebetulan. Allah telah menetapkan kami berjodoh. Dua Erna dan Dua Yuni hidup bertetangga di rantau. Dengan daerah asal yang berbeda dan latar belakang keluarga yang berbeda pula. Dan untuk peristiwa-peristiwa lainnya, Aku akan terus berkata, "Tak ada yang kebetulan karena semua sudah ada Yang Menetapkan."
Salam ukhuwah dan Salam keriting
Jari Keriting
.